A. Elektroda Berselaput
Seperti telah dijelaskan pada kegiatan belajar 2, bahwa pada las
busur logam manual menggunakan elektroda berselaput seperti ditunjukkan
pada gambar 3.1. Elektroda ini terdiri dari kawat inti (core wire) yang dilapis dengan selaput (coating) yang terdiri dari flux, komposisi kawat dan selaput menentukan perbedaan elektroda.
1. Kawat inti (Core wire)
Ukuran standar diameter kawat inti dari 1,5 mm s.d 7 mm dengan panjang 250 s.d 450 mm.
Tebal selaput elektroda berkisar antara 10% sampai 50% dari diameter
elektroda. Selaput elektroda sangat berpengaruh terhadap sifat mekanik
logam las, dan semua logam las (all weld metal).
2. Salutan (Coating) Elektroda
Dalam proses pengelasan (gambar 3.1) salutan akan terbakar membentuk
gas yang berfungsi sebagai pelindung dari pengaruh atmosfir dan
pembentuk terak cair, kemudian membeku dan melindungi logam las yang
sedang proses pembekuan.
Flux salutan juga berfungsi sebagai pemantap busur dan melancarkan pemindahan butir-butir logam cair.
Terutama sebagai sumber unsur-unsur logam paduan yang akan sangat
berpengaruh terhadap sifat mekanik logam las, yaitu tegangan luluh,
tegangan tarik dan kekerasan.
a. Bahan salutan
Bahan-bahan yang digunakan pada pembungkus/salutan dapat digolongkan sebagai bahan:
- Pemantap busur
- Pembentuk terak
- Penghasil gas deoksidator
- Penambah unsur paduan, dan
- Pengikat
Oksida logam karbonat, silikat, fluorida logam paduan, serbuk besi dan zat-zat organik.
b. Karakteristik Salutan
- Menambah konduktifitas pada panjang busur
- Menghasilkan gas (H2, O2, H2O, CO, CO2, N2), asap metalik dan asap organik.
- Menyebabkan terak (slag), sebagai proteksi, isolasi melawan panas, reaksi metalurugi penghasil komposisi yang pasti, berpengaruh pada kristalisasi.
Kerusakan pada salutan bisa terjadi karena:
- Benturan
- Umur terlalu lama
- Udara yang lembab
Kalasifikasi elektroda ini menggunakan kode dan digunakan untuk mengelompokkan elektroda-elektroda dari perbedaan pabrik pembuatannya terhadap kesamaan jenis dan pemakaiannya.
Klasifikasi elektroda ini dibutuhkan baik pada elektroda maupun pada bungkusnya. Klasifikasi elektroda menurut standar AWS (American Welding Society) maupun ASTM (American Society for Testing Material) dinyatakan dengan tanda E diikuti oleh 4 digit. Penjelasan dapat dilihat pada skema dan tabel berikut:
TABEL 3.1
KARAKTERISTIK DIGIT KETIGA POSISI PENGELASAN
Angka Ketiga(E XXXX) | POSISI PENGELASAN | |||
0 | - | - | - | - |
1 | di bawah tangan | horisontal | tegak | di atas kepala |
2 | di bawah tangan | horisontal | - | - |
3 | di bawah tangan | - | - | - |
TABEL 2
KARAKTERISTIK DIGIT KEEMPAT TIPE SELAPUT DAN ARUS LISTRIK
Angkakeempat (EXXXX) | Sumber arus | Polaritas elektroda | Tipesalutan | Dayatembus | Kadarserbuk besi | |||||||
1 | AC | DC | + | Cellulose potasium | Kuat | Tidak ada | ||||||
2 | AC | DC | - | Rutile Sodium | Medium | 0 – 10 % | ||||||
3 | AC | DC | + | - | Rutile Potasium | Lunak | 0 – 10 % | |||||
4 | AC | DC | + | - | Rutile iron powder | Lunak | 30–50 % | |||||
5 | DC | + | Low hydrogen sodium | Medium | Tidak ada | |||||||
6 | AC | DC | - | Low hydrogen potassium | Medium | Tidak ada | ||||||
7 | AC | DC | + | - | Iron oxide, Iron powder | Lunak | 50 % | |||||
8 | AC | DC | + | Low hydrogen,Iron powder | Medium | 30 – 50 % | ||||||
9 | AC | DC | ||||||||||
0 | Lihat data-data di bawah, angka akhir 0 ada pengecualian | |||||||||||
E 6010 | DC | + | Cellulose sodium | Kuat | 0 – 10 % | |||||||
E 6020 | AC | DC | - | Iron oxide sodium | Medium | 0 – 10 % | ||||||
E 6040 | AC | DC | - | Iron oxide | Lunak | |||||||
C. Penyimpanan Elektroda Las
Penyimpanan elektroda untuk mendapat pengelasan yang baik adalah penting.
- Disimpan ditempat kering, terutama untuk low hydrogen (basic electrode).
- Pengepakkan dari pabrik sebagai profeksi untuk menghindari pengaruh kelembapan harus baik.
- Elektroda yang mempunyai kelembaban lebih besar dari 50% diharuskan disimpan di oven (sesuai rekomendasi pabrik).
- Elektroda low hydrogen, seperti: E 7016, E7015, E 7018 dan E 7028, sangat keritis karena mudah menyerap kebasahan (moisture).
- Jika bungkus elektroda dibuka hanya untuk digunakan selama 8 jam, apabila ada sisa harus disimpan di oven.
- Untuk elektroda baja lunak apabila dibuka harus disimpan pada oven temperatur 100–1500 C selama 8 jam.
- Ruang penyimpanan elektroda harus dikontrol dengan kelembapan lebih kecil dari 50%.
- Untuk elektroda selulosa atau E 6010 dan E 6011 tidak harus selalu di oven, karena mempunyai level moisture 3-7 %. Hal ini tidak berpengaruh dalam proses las.
- Bagian elektroda yang tidak berlapis pelindung
Dimaksudkan untuk nantinya dijepit oleh geraham las. Bagian elektroda tersebut adalah sebagai berikut:
Untuk pengumpan (feeder) yang otomatis, bagian tak bersalut elektroda untuk pegangan tanggam tidak boleh kurang dari 1” (25mm). Ujung elektroda harus terbuka dan sisi lapis pelindung harus diserong untuk memudahkan penorehan busur nyala pendahuluan. Lapis pelindung harus menyelubungi kawat inti paling sedikit ¼ lingkaran kawat tersebut dari nyala busur listrik.
- Pengujian Elektroda
Semua jenis elektroda diuji untuk menentukan mutu apakah sesuai dengan semua persyaratan suatu elektroda las yang baik. Adapun cara pengujiannya adalah sebagai berikut:
a) Uji analisis kimiawi
Komposisi kimiawi elektroda baja karbon tidak boleh melebihi limitasi yang tertera pada table limit komposisi logam las.
b) Uji mekanis
- Uji mekanis meliputi uji tarik bahan yang sudah dilaskan secara transversal
- Uji tumbukan (Charpy u-notch impact test)
- Uji lengkung bahan yang sudah dilaskan secara longitudinal terarah (longitudinal guided bend test)
c) Uji las fillet
Setelah bahan dilaskan secara fillet, hasilnya diuji sifat wujudnya untuk menentukan apakah las fillet bebas dari retakan, overlap, kerak terperangkap, porositas permukaan, dan undercut yang lebih dalam dari 1/32” (0,8 mm). Kecembungan dan panjang kakinya harus sesuai dengan table berikut:
- Ukuran standar dan panjang
Ukuran standar dan panjang elektroda tercantum dalam tebel di bawah:
- Kandungan air pada lapis pelindung
Elektroda dibuat dengan limit kandungan air yang dapat diterima tergantung dari jenis dan kekuatan kawat intinya. Elektroda low hydrogen (E7015, E7016, E7018, E7028, dan E7048) sangat peka terhadap penyerapan air. Lapis anorganiknya dirancang untuk mengandung sangat sedikit kelembaban sehingga penyimpanannya harus sangat teliti. Jika ternyata elektroda telah banyak menyerap air melebihi batas yang dibolehkan, maka agar dapat dipergunakan kembali elektroda harus dipanaskan untuk menghilangkan kandungan air tadi. Berikut adalah daftar syarat penyimpanan dan pengeringan elektroda:
Secara keseluruhan, elektroda dapat diklasifikasikan menurut klasifikasi AWS, jenis bahan pelindung, posisi pengelasan yang sesuai, dan jenis arus listrik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table di bawah ini:
Dalam penulisan kode elektroda pada tabel klasifikasi elektroda, biasanya berisi EXXXX. Dengan keterangan sebagai berikut:
- E = Elektroda
- XX = dua huruf X terdepan (XX) menandakan kekuatan tarik bahan las setelah dilaskan, misalnya E60XX berarti bahan tersebut kuat tariknya setelah dilaskan 60.000 psi, E70XX berarti bahan tersebut kuat tariknya setelah 70.000 psi, begitu pula seterusnya.
- X = huruf X ketiga menunjukkan posisi pengelasan yang tepat. Untuk angka “1” menunjukkan boleh dipergunakan untuk semua posisi. Angka “2” menunjukkan hanya bisa dipergunakan dengan posisi tertentu.
- X = huruf X terakhir menunjukkan jenis arus listrik yang sesuai dengan lapisan elektrodanya.
gan foto" itu bisa kh di lampirkan sumbernya
BalasHapusMateri ini sangat membantu sekali dalam belajar pengelasan smaw
BalasHapus